KABARLIPUTAN.ID, BANDA ACEH – Asosiasi Tenaga Administrasi Sekolah (ATAS) Provinsi Aceh menemui Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Aceh guna menyampaikan aspirasi menyangkut kesejahteraan mereka.
Kehadiran ATAS itu disambut langsung oleh Kadisdik Aceh, Marthunis ST DEA didampingi staf GTK, Aulia Jakfar SH berlangsung di opp room dinas setempat, Kamis (9/12/2024).
Ketua ATAS Provinsi Aceh, Aisara Silma SE MM mengatakan, organisasi ini berskala nasional yang sudah ada sejak 16 tahun lalu, sedangkan untuk Aceh baru 6 tahun terbentuk kepengurusannya.
“Kami yang hadir berjumlah 18 orang ini menjumpai Kadisdik Aceh ingin menyampaikan langsung aspirasi dari 700 orang lebih anggota ATAS yang ada di 23 kabupaten/kota,” ujar Aisara.
Aisara mengatakan, pihaknya menyampaikan kepada Kadisdik Aceh tentang persoalan tenaga Tata Usaha Sekolah (TAS) yang terjadi kesenjangan kesejahteraan dengan guru dan pegawai di Cabang Dinas Pendidikan (Cabdisdik) Wilayah.
Kemudian Aisara menyebutkan, perhatian pemerintah provinsi tanpa adanya perbedaan, perbanyak memberikan pelatihan untuk tenaga kependikan, dan memperjelaskan Surat Keputusan (SK) Normalisasi.
“SK Normalisasi ini adalah sejak peralihan pegawai pemerintah kabupaten/kota ke pegawai pemerintah provinsi, kami tidak mendapatkan lagi insentif,, dan tidak ada lagi jabatan seperti Kepala Tata Usaha (KTU),” ungkapnya.
Sedangkan Wakil Ketua ATAS Provinsi Aceh, Chairurradir SE menyampaikan, pemilihan Tenaga Administrasi Sekolah (TAS) berprestasi dan tendik lainnya supaya diperlombakan di tingkat provinsi.
Chairurradir juga membenarkan jika selama ini, minimnya pelatihan bagi TAS yang dilaksanakan oleh Disdik Aceh. “Kemudian jabatan di Cabdisdik Wilayah untuk Kepala Tata Usaha (KTU) utamakanlah kami yang sudah mengabdi dan bekerja di sekolah bukan dari guru,” harap Chairurradir mewakili aspirasi tenaga administrasi sekolah lainnya.
Sementara itu, Marthunis selaku Kadisdik Aceh menyambut baik apa yang disampaikan teman-teman dari tenaga kependidikan, yakni tenaga tata usaha.
“Untuk guru baik yang sudah sudah memiliki sertifikasi atau belum, tentu sudah diatur dalam Undang-Undang. Masalah ada kelebihan pendapatan bagi tenaga administrasi di Cabdisdik Wilayah dengan tenaga administrasi di sekolah itu perlu dikomunikasikan lagi dengan pihak pengambilan kebijakan anggaran lainnya, baik dari legislatif maupun eksekutif,” kata Marthunis.
Untuk mencari solusi yang lebih tepat sesuai harapan, ungkap Marthunis, ia juga menyarankan teman-teman dari Tenaga Administrasi Sekolah (TAS) untuk menyampaikan aspirasinya ke DPRA.
Lebih lanjut, usulan untuk memperbanyak pelatihan bagi tenaga administasi sekolah,
“Disdik Aceh juga akan berupaya untuk memperbanyak pelatihan bagi tenaga administrasi sekolah sesuai anggaran yang tersedia,” ungkap Marthunis.
“Untuk tendik berprestasi tahun 2025 akan diperlombakan di tingkat provinsi, karena pada anggaran perubahan tahun 2024 hanya untuk guru dan Kepala SMA, SMK dan SLB saja yang bisa diakomodir, dan persoalan seperti SK Normalisasi akan kami pelajari kembali,” ucap Marthunis.(*)
Baca juga: >>
- Polri Untuk Masyarakat, Sambut Hari Bhayangkara ke – 79, Polsek Idi Rayuk Bakti Sosial di Mesjid Al Kautsar
- Polsek Banda Alam Kembali Serahkan Bansos Kepada Warga Kurang Mampu di Hari Bhayangkara ke-79
- Sambut Hari Bhayangkara ke-79, Polsek Ranto Peureulak Serahkan Bansos Kepada Warga Kurang Mampu
- Semangat HUT Bhayangkara ke-79, Polsek Serbajadi Tebar Kepedulian Lewat Bansos
- HUT Bhayangkara Ke 79, Kapolsek Idi Tunong Serahkan Bansos Kepada Warga Kurang Mampu