KabarLiputan.id, ACEH TIMUR – Sejak Covid-19 pada 2019 dan berakhir 2023 silam, hingga kini kondisi perekonomian di Aceh Timur tak kunjung membaik dan terjadi stagflasi.
Disisi lain, akibat stagnasi ekonomi ini (pertumbuhan ekonomi melambat atau bahkan stagnan), terjadi inflasi dimana harga – harga barang dan jasa terus meningkat secara signifikan.
Disisi lain, lapangan pekerjaan sempit sehingga meningkatnya pengangguran.
“Kondisi ini memberikan dampak negatif bagi pertumbuhan perekonomian masyarakat, dimana saat ini ekonomi masyarakat terasa sangat sulit, daya beli masyarakat menurun drastis, dan fenomena pengangguran terus meningkat,” ungkap Khairullah Sufi, salah satu tokoh masyarakat dan pedagang di kota Idi Aceh Timur, Sabtu (19/4/2025).
Barometer untuk mengukur anjlok perekonomian masyarakat ini, ungkap Khairullah, berdasarkan tingkat transaksional masyarakat di lapangan.
“Sejak covid hingga kini belum pulih. Daya beli masyarakat sangat menurun,” ungkap Khairullah.
Akibatnya, lanjut Khairullah, banyak pedagang – pedagang gulung tikar, usaha tutup.
“Bahkan banyak toko yang disewakan murah juga tidak ada peminatnya, sehingga toko-toko terbengkalai,” cetus Khairullah Sufi.
Apalagi di Idi, ungkap Khairullah, perputaran ekonomi lebih disupport oleh nelayan, sementara APBK Aceh Timur 1,9 T saja tidak sepenuhnya berputar di Aceh Timur, karena mayoritas pegawainya tinggal di Kota Langsa.
“Ini juga satu kendala kecilnya transaksional yang terjadi di Aceh Timur. Lebih ditopang oleh nelayan, dengan penghasilan dari hasil tangkapan,” jelas Sufi.
Perputaran perekonomian di Idi itu lebih ditopang oleh nelayan yang membelanjakan segala kebutuhannya di Idi.
“Sementara pegawai kelas atas tentunya minim yang membelanjakan kebutuhannya di daerah sehingga hal ini membuat lemahnya transaksional di lapangan,” ungkap Sufi.
Khairullah, berharap Aceh Timur dibawah kepemimpinan Iskandar Usman Al-Farlaky dan T Zainal Abidin dapat membawa perubahan positif untuk Aceh Timur dari segala bidang, terkhusus dari segi pertumbuhan perekonomian daerah.
“Kita harapkan lapangan pekerjaan semakin terbuka dengan pendapatan setara UMK, menginstruksikan ASN Aceh Timur berdomisili di daerah, dan membuka peluang sebesar-besarnya bagi investor sehingga geliat ekonomi di Aceh Timur semakin tumbuh dan berkembang,” hatap pedagang material bangunan di ibu kota Aceh Timur ini.(*)