Melalui program pendampingan ini, ungkap Harmaini, pihaknya ingin mendampingi petani dalam tata kelola perawatan kakao yang memenuhi standar mutu RA.
“Program sertifikasi ini yaitu memperbaiki tata kelola perawatan kebun. Dalam usaha pertanian kita juga harus menerapkan kesehatan dan keselamatan kerja, ini sangat penting,” ungkap manager yang sudah mengikuti pelatihan K3 di PT HBRM Medan ini.
Melalui program ini nantinya, jelas Harmaini, pihaknya akan mengadakan sekolah lapangan, yaitu menurunkan dokter dokter Kakao yang sudah dilatih FKL di akademi, untuk mendampingi perawatan Kakao petani.
Rencananya pendampingan ini akan dilaksanakan dalam waktu dekat ini.
“Nanti akan ada petugas yang mendampingi petani tentang perawatan kebun yang mengutamakan kesehatan dan keselamatan,
seperti cara pemangkasan yang benar, cara menggunakan racun yang benar, cara melakukan pemupukan yang benar, semua ini dilakukan untuk meningkatkan hasil panen dan kualitas produksi Kakao petani meningkat,” ungkap manager yang ramah ini.
Harmaini membagikan tips memupuk agar terlebih dahulu menggunakan dolomit, seminggu kemudian baru menggunakan pupuk NPK, Sp 36, dan KCL.
Selain itu petani tidak membakar daun karena dapat menjalani pupuk alami.
Sedangkan, saat menyemprot rumput tidak menggunakan racun kontak, serta menggunakan masker, sarung tangan, baju anti bocor dan alat kelengkapan lainnya.
Sementara itu, petani kakao Seumanah Jaya, menyambut baik program sertifikasi ini.
“Kami penting belajar pemangkasan.
Kami perlu bimbingan, agar kualitas bagus dan hasil meningkat,” ungkap petani dalam pertemuan itu.
“Kami siap mengikuti standar mutu yang ditetapkan PT Mars, kami ingin perubahan agar kualitas dan hasil Kakao kami meningkat, kesehatan dan keselamatan kami terlindungi, dan terutama ekonomi dna kesejahteraan kami juga bangkit,” harap Akob petani Kakao Seumanah Jaya.
Halaman selanjutnya >>